Memiliki luas wilayah secara keseluruhan 3.098,97 km ini terbagai menjadi 13 Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Luwu Utara di sebelah utara, Kabupaten Wajo dan Kabupaten Sidenreng Rappang di sebelah selatan, Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Tana Toraja di sebelah barat, serta Teluk Bone di sebelah Timur.
Kondisi geografis dan jenis tanah di Kabupaten Luwu memang cocok untuk tanaman tersebut walaupun harganya tidak stabil. Tanaman yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi ini ditanam merata di seluruh kabupaten. Utamanya di Kecamatan Suli, Larompong Selatan, dan Tellu Wanua. Selain cengkeh, kakao juga menjadi andalan di sektor perkebunan dengan penyebaran kakao merata di seluruh Kabupaten terutama di Kecamatan Bua Ponrang, Belopa, dan Bajo
Subsektor perkebunan menjadi pendorong perekonomian Kabupaten Luwu, penyumbang kedua setelah pekebunan bagi total kegiatan perekonomian daerah ini adalah subssektor perikanan. Selain perikanan laut, perikanan air payau seperti budi daya udang dan bandeng mulai digiatkan, Kabupaten Luwu mengadakan pengembangan budi daya udang dan bandeng di Kecamatan Bua dan Walenrang, selain itu ada juga pengembangan budi daya rumput laut. Rumput laut ini dimanfaatkan untuk industri pembuatan agar-agar.
Dilihat dari letak geografis, Kabupaten Luwu cukup strategis. Palopo, ibukota kabupaten terletak di jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Pelabuhan Tanjung Ringit di Palopo menjadikan Kabupaten Luwu sebagai pintu gerbang Sulwesi Selatan bagian utara, pelabuhan ini merupakan salah satu pintu penghubung untuk mendistribusikan hasil pertanian Luwu ke Luar daerah.