MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM -- Hati-hati ketika sedang menggunakan kendaraan angkutan kota antar provinsi, apalagi menjadi penumpang terakhir yang diturunkan.
Seperti yang dialami Dayani (DY) (23) warga Jl Andi Mangerangi, Kecamatan Tamalate, melaporkan tindak pemerkosaan yang dilakukan sopir angkutan kota dalam provinsi Kabupaten Luwu-Makassar, Selasa (12/4/2010) dini hari.
Akibat kejadian tersebut korban mengalami syok berat hingga kerap menangis ketika mengingat kembali kejadian tersebut.
Kejadian berawal korban berangkat dari Kabupaten Belopa dengan menggunakan angkutan kota dalam provinsi Toyota Avanza hitam. Korban merupakan penumpang terakhir sopir angkutan tersebut.
Ketika berada tiba di Kota Makassar, sopir angkutan tersebut kemudian berhenti di lorong sepi tidak jauh dari kosan korban dan memaksa korban menanggalkan pakaiannya.
"Pelaku mengancam saya untuk membuka pakaian dan kalau saya tidak menurut saya akan dibunuh," kata korban ketika berada di Polsek Tamalate.
Menurut Kanitreskrim Iptu Ahmad Canggi, kasus tersebut masih dalam penanganan kepolisian.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan keterangan mengenai kasus tersebut karena Kapolsek Tamalate yang baru belum mengisi ruang kerjanya sehingga pihaknya masih belum bisa menindak lanjuti kasus yang ada.(*)
Seperti yang dialami Dayani (DY) (23) warga Jl Andi Mangerangi, Kecamatan Tamalate, melaporkan tindak pemerkosaan yang dilakukan sopir angkutan kota dalam provinsi Kabupaten Luwu-Makassar, Selasa (12/4/2010) dini hari.
Akibat kejadian tersebut korban mengalami syok berat hingga kerap menangis ketika mengingat kembali kejadian tersebut.
Kejadian berawal korban berangkat dari Kabupaten Belopa dengan menggunakan angkutan kota dalam provinsi Toyota Avanza hitam. Korban merupakan penumpang terakhir sopir angkutan tersebut.
Ketika berada tiba di Kota Makassar, sopir angkutan tersebut kemudian berhenti di lorong sepi tidak jauh dari kosan korban dan memaksa korban menanggalkan pakaiannya.
"Pelaku mengancam saya untuk membuka pakaian dan kalau saya tidak menurut saya akan dibunuh," kata korban ketika berada di Polsek Tamalate.
Menurut Kanitreskrim Iptu Ahmad Canggi, kasus tersebut masih dalam penanganan kepolisian.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan keterangan mengenai kasus tersebut karena Kapolsek Tamalate yang baru belum mengisi ruang kerjanya sehingga pihaknya masih belum bisa menindak lanjuti kasus yang ada.(*)
Penulis : Mahyuddin
Editor : Ina Maharani
